NAMA
: CAHYA WILANISA
NPM
: 21215423
KELAS
: 4EB14
BAB
I
PENDAHULUAN
Analisis jabatan (job analysis) adalah
proses sistematis untuk menentukan berbagai tugas, aktivitas, perilaku,
keterampilan, pengetahuan, dan spesifikasi karyawan yang diperlukan untuk
menjalankan suatu pekerjaan (jabatan) dalam suatu organisasi. (Werther &
Davis 1996, Schuler & Jackson 2006) .
Analisis
jabatan mempunyai manfaat sebagai masukan penting bagi fungsi-fungsi MSDM
lainnya seperti rekrutmen dan seleksi, penilaian kinerja, manajemen karir,
kompensasi, dsb.
Juga
sebagai bagian penting dalam perancangan sistem organisasi secara keseluruhan,
misalnya untuk pembagian departemen, aliran kerja, serta untuk mendesain ulang
jabatan itu sendiri.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Analisis dan Desin Jabatan?
2. Apa perbedaan Jabatan dan Posisi ?
3. Apa pertanyaan penting dalam analisis jabatan
?
4. Apa hasil dari analisis jabatan ?
5. Apa deskripsi dan spesifikasi jabatan ?
6. Apa standar kinerja jabatan ?
7.
Apa saja jenis-jenis data yang
dikumpulkan dalam analisis jabatan?
8.
Apa manfaat analisis jabatan ?
9. Bagaimana metode
pengumpulan informasi analisis jabatan ?
10. Bagaimana analisis jabatan sebagai perangkat dasar manajemen
sdm ?
11.
Bagaimana hubungan
analisis jabatan dengan fungsi msdm lainnya ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.
Mengetahui pengertian Analisis
dan Desin Jabatan
2.
Mengetahui perbedaan
Jabatan dan Posisi.
3.
Mengetahui pertanyaan
penting dalam analisis jabatan.
4.
Mengetahui hasil dari
analisis jabatan.
5.
Mengetahui deskripsi
dan spesifikasi jabatan.
6.
Mengetahui standar
kinerja jabatan.
7.
Mengetahui jenis-jenis data
yang dikumpulkan dalam analisis jabatan.
8.
Mengetahui manfaat analisis
jabatan.
9.
Mengetahui metode
pengumpulan informasi analisis jabatan.
10. Mengetahui jabatan
sebagai perangkat dasar manajemen sdm.
11.
Mengetahui hubungan
analisis jabatan dengan fungsi msdm lainnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 ANALISIS JABATAN
2.1.1
PENGERTIAN ANALISIS JABATAN
Analisis
Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha “memotret”
masing-masing jabatan dalam organisasi agar diperoleh informasi mengenai
aspek-aspek penting jabatan tersebut, seperti tujuan, tugas dan tanggung jawab,
kondisi kerja, kompetensi, dsb.
Analisis
jabatan (job analysis) adalah proses
sistematis untuk menentukan berbagai tugas, aktivitas, perilaku, keterampilan,
pengetahuan, dan spesifikasi karyawan yang diperlukan untuk menjalankan suatu
pekerjaan (jabatan) dalam suatu organisasi. (Werther & Davis 1996, Schuler
& Jackson 2006)
2.1.2
JABATAN
VS POSISI
Suatu
jabatan terdiri dari sekelompok tugas yang harus dilaksanakan agar
organisasi dapat mencapai tujuannya. Suatu jabatan bisa hanya diduduki satu
orang saja, seperti jabatan presiden dalam satu negara, atau bisa diduduki oleh
banyak orang, sebagaimana halnya operator penginput data di sebuah perusahaan
besar atau kasir di pasar swalayan.
Posisi
adalah kumpulan tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh satu orang; ada satu posisi untuk
setiap orang dalam suatu organisasi.
2.1.3
ENAM
PERTANYAAN PENTING DALAM ANALISIS JABATAN
1.
Tugas-tugas mental dan fisik apa sajakah
yang dilaksanakan karyawan?
2.
Kapan pekerjaan tersebut diselesaikan?
3.
Di mana pekerjaan tersebut diselesaikan?
4.
Bagaimana karyawan melaksanakan
jabatannya?
5.
Mengapa jabatan tersebut perlu
dijalankan?
6.
Persyaratan apa yang diperlukan untuk
menjalankan jabatan tersebut?
2.1.4
HASIL
DARI ANALISIS JABATAN
Pada
intinya ada tiga dokumen yang dihasilkan dari proses analisis jabatan:
·
Deskripsi Jabatan
·
Spesifikasi Jabatan
·
Standar Kinerja Jabatan
Namun
ketiganya bisa digabung menjadi satu dan cukup disebut Deskripsi Jabatan (Job
Description)
2.1.5
DESKRIPSI
DAN SPESIFIKASI JABATAN
·
Deskripsi
jabatan
adalah dokumen yang memberikan informasi berkenaan dengan tugas-tugas,
kewajiban-kewajiban, dan tanggung jawab suatu jabatan.
·
Spesifikasi
jabatan adalah
kualifikasi minimum yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjalankan
jabatan tertentu.
2.1.6
STANDAR
KINERJA JABATAN
·
Standar kinerja jabatan
adalah sasaran-sasaran, baik kuantitatif maupun kualitatif, yang harus dicapai
oleh suatu jabatan dalam periode waktu tertentu.
·
Sasaran kuantitatif
misalnya: peningkatan penjualan, target produksi, dsb.
·
Sasaran kualitatif
misalnya: peningkatan keterampilan, perbaikan sikap dan perilaku, dsb.
2.1.7
METODE
PENGUMPULAN INFORMASI ANALISIS JABATAN
·
Wawancara
·
Kuesioner
·
Observasi
·
Log (Catatan) Pemegang Jabatan
·
Kombinasi
2.1.8
JENIS-JENIS
DATA YANG DIKUMPULKAN DALAM ANALISIS JABATAN
·
Aktivitas Kerja
•
Aktivitas dan proses kerja
•
Catatan aktivitas (dalam bentuk film,
misalnya)
•
Prosedur yang digunakan
•
Tanggung jawab pribadi
·
Aktivitas Berorientasi Karyawan
•
Perilaku manusia, seperti tindakan fisik
dan berkomunikasi dalam pekerjaan
•
Gerakan dasar untuk analisis metode
•
Tuntutan kerja pribadi, seperti
pengerahan tenaga
·
Mesin, perkakas, peralatan, dan
alat bantu kerja yang digunakan
·
Hal Berwujud dan Tidak Berwujud
yang Berhubungan dengan Jabatan
•
Pengetahuan yang berkenaan dengan atau
diaplikasikan dalam jabatan (seperti dalam akuntansi)
•
Bahan yang diolah
•
Produk yang dibuat atau jasa yang
diberikan
·
Hasil Kerja
•
Analisis kesalahan
•
Standar kerja
•
Ukuran kerja, seperti waktu yang
dibutuhkan untuk sebuah tugas
·
Konteks Jabatan
•
Jadwal kerja
•
Insentif finansial dan non-finansial
•
Kondisi kerja fisik
•
Konteks organisasional dan sosial
·
Persyaratan Pribadi untuk Jabatan
•
Atribut pribadi seperti kepribadian dan
minat
•
Pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan
•
Pengalaman kerja
2.1.9
MANFAAT
ANALISIS JABATAN
Sebagai
masukan penting bagi fungsi-fungsi MSDM lainnya seperti rekrutmen dan seleksi,
penilaian kinerja, manajemen karir, kompensasi, dsb.
Sebagai
bagian penting dalam perancangan sistem organisasi secara keseluruhan, misalnya
untuk pembagian departemen, aliran kerja, serta untuk mendesain ulang jabatan
itu sendiri.
2.1.10
Analisis Jabatan sebagai Perangkat
Dasar Manajemen SDM
2.1.11 HUBUNGAN ANALISIS JABATAN DENGAN
FUNGSI MSDM LAINNYA
·
Penyediaan Staf:
Proses staffing akan kacau jika rekruter tidak mengetahui syarat-syarat
yang diperlukan untuk menjalankan berbagai jabatan.
·
Pelatihan dan Pengembangan: Informasi
deskripsi jabatan berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pelatihan
dan pengembangan.
·
Penilaian Kinerja: Para
karyawan harus dievaluasi berdasarkan seberapa baik mereka menyelesaikan tugas
yang ditetapkan dalam deskripsi jabatan mereka.
·
Kompensasi: Perlu
diketahui nilai relatif jabatan tertentu bagi organisasi kompensasi finansial
yang layak bisa ditetapkan untuk jabatan tersebut.
·
Keselamatan dan Kesehatan: Informasi
yang diperolah dari analisis jabatan juga berguna untuk mengidentifikasi
masalah-masalah keselamatan dan kesehatan yang mungkin terjadi.
·
Hubungan Kekaryawanan dan
Perburuhan: Deskripsi jabatan bisa memberikan
standar evaluasi dan perbandingan bakat agar promosi, transfer, atau
demosi karyawan bisa diputuskan secara obyektif.
·
Pertimbangan Legal: Analisis
jabatan yang dipersiapkan dengan baik bermanfaat untuk menunjang lagalitas dari
praktik-praktik kekaryawanan.
2.2 DESAIN JABATAN
Desain jabatan: Rancangan
mengenai tugas-tugas dan tanggungjawab suatu jabatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi dan karakteristik orang yang akan menjalankan jabatan
tersebut.
Jabatan perlu dirancang
sedemikian rupa agar pemegang (pelaksana) jabatan menjadi produktif dan
mendapatkan kepuasan kerja.
2.2.1
UNSUR-UNSUR
DESAIN JABATAN
·
Unsur Organisasional
•
Pendekatan mekanistik
•
Alur kerja
•
Kebiasaan kerja
•
Ergonomika
·
Unsur Lingkungan
•
Kemampuan dan ketersediaan karyawan
•
Ekspektasi sosial dan budaya
·
Unsur Keperilakuan
•
Variasi Keterampilan
•
Identitas Tugas
•
Signifikansi Tugas
•
Otonomi
•
Umpan Balik
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Analisis jabatan (job analysis) adalah
proses sistematis untuk menentukan berbagai tugas, aktivitas, perilaku,
keterampilan, pengetahuan, dan spesifikasi karyawan yang diperlukan untuk
menjalankan suatu pekerjaan (jabatan) dalam suatu organisasi. (Werther &
Davis 1996, Schuler & Jackson 2006) . Analisis jabatan mempunyai manfaat sebagai
masukan penting bagi fungsi-fungsi MSDM lainnya seperti rekrutmen dan seleksi,
penilaian kinerja, manajemen karir, kompensasi, dsb. Juga sebagai bagian
penting dalam perancangan sistem organisasi secara keseluruhan, misalnya untuk
pembagian departemen, aliran kerja, serta untuk mendesain ulang jabatan itu
sendiri.
Desain jabatan adalah Rancangan
mengenai tugas-tugas dan tanggungjawab suatu jabatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi dan karakteristik orang yang akan menjalankan jabatan
tersebut. Jabatan perlu dirancang sedemikian rupa agar pemegang (pelaksana) jabatan menjadi produktif dan mendapatkan
kepuasan kerja.
DAFTAR
PUSTAKA
Mondy,
R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga.
Schuler,
R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human
Resource Management, International Perspective, Mason: Thomson
South-Western.
Werther,
W.B. & Davis, K., 1996, Human
Resources and Personnel Management, 5th Ed., Boston:
McGraw-Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar